Tak Lagi “Nyalur” untuk Terangi Rumah

By Admin


nusakini.com-Jepara – Kasnoto, warga Desa Bondo Kecamatan Bangsri, Jepara, tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyalakan lampu di teras rumahnya. Bukan lagi karena listrik nyalur dari rumah anaknya, melainkan dari rumahnya sendiri. 

Kasnoto mengungkapkan sejak puluhan tahun lalu, rumahnya belum terpasang listrik. Pria yang berprofesi sebagai buruh ini tak sanggup membayar biaya pemasangan listrik yang menurutnya cukup mahal. 

Untuk menerangi rumahnya, Kasnoto menyambung dari rumah anaknya, yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Itu pun hanya beberapa lampu dengan daya kecil. Beruntung, Kamis (7/2), dia termasuk satu dari 1.000 warga yang mendapat bantuan penyambungan listrik gratis. 

“Terima kasih sekali kepada PLN dan pemerintah. Dengan bantuan ini, anak-anak bisa belajar di malam hari,” ungkapnya. 

Ya, siang itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Executive Vice President Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Purnomo Jaya, secara simbolis meluncurkan program layanan penyambungan gratis bagi warga tidak mampu itu di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara.

Ganjar menyampaikan, program pemasangan sambungan listrik tersebut telah dimulai sejak November 2018. Pemasangan tersebut merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PLN Unit Induk Pembangkitan Tanjung Jati B, yang berlokasi di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Daya yang disambungkan di 1.000 rumah tersebut adalah 900 VA. 

“Jika CSR bisa dikelola, dikumpulkan, dan disalurkan tepat sasaran seperti ini maka bisa menekan angka kemiskinan. Kata kuncinya adalah keroyokan,” ujarnya. 

Ganjar menambahkan pemerataan listrik di Jawa Tengah secara kontinyu terus dilakukan. Saat ini 97 persen rumah tangga di Jawa Tengah telah terpasang sambungan listrik atau sebanyak 9.044.690 rumah. Sementara, yang belum terpasang sebanyak 240.247 rumah, karena masih banyak yang nyalur ke saudara ataupun tetangga. 

“Memang hampir semua daerah di Jawa Tengah sudah teraliri listrik, tapi tidak kita pungkiri masih ada yang tercecer,” katanya. 

Untuk pemerataan itu, gubernur terus mendorong peningkatan pemanfaatan listrik dari energi, meskipun masih ada daerah yang menggunakan bahan bakar sebagai sumber aliran listrik. 

“Kecuali Karimunjawa masih menggunakan bahan bakar. Merdekanya bareng kita, tapi jika yang terang hanya Jepara kan tidak adil. Di sana masih butuh tenaga surya dan saat ini dikembangkan terus. Saat ini listrik sudah bisa menyala secara normal,” kata mantan anggota DPR RI ini. 

Sementara itu, Executive Vice President Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Purnomo Jaya, mengungkapkan, sasaran program pemasangan sambungan listrik tersebut adalah masyarakat tidak mampu yang tinggal di 20 desa di Kabupaten Jepara. Sementara, hingga saat ini telah tersambung 528 rumah tangga miskin di 10 desa. 

“Dengan kegiatan pemasangan listrik gratis ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menambah rasio elektrifikasi, khususnya di Jawa Tengah,” ujarnya. 

Selain penyambungan listrik gratis, PLN juga telah membagikan 3.000 paket nutrisi untuk anak-anak sekolah di sekitar PLTU Tanjung Jati B. Kegiatan itu direncanakan dilaksanakan rutin setiap empat bulan sekali. 

Bupati Jepara M Marzuki menyatakan telah meminta PLTU Tanjung Jati B untuk terus meningkatkan kualitas dan pelayanannya. 

“Jangan lupa perhatikan masyarakat yang berada di sekitar lokasi PLTU,” tandas Marzuki.(p/ab)